Skoliosis adalah suatu
kelainan yang terjadi pada tulang belakang, sehingga tulang belakang tampak
melengkung. Menurut hasil studi sebuah penelitian mengatakan bahwa sekitar 80an
persen skoliosis tidak diketahui penyebab yang pasti. Sedangkan sekitar 20an
persen, skoliosis disebabkan karena menderita kelainan penyakit tertentu.
Kelainan ini terjadi dengan ditunjukkan tulang belakang membengkong bisa ke
kiri atau pun ke kanan. Tapi biasanya ke kiri.
Penderita
skoliosis masih
bisa beraktivitas seperti orang biasa. Namun seiring bertambahnya usia dan
perkembangan tubuh terkadang kelainan ini bisa memicu rasa sakit. Bisa saja
penderita akan merasakan nyeri pada punggung, nyeri pada leher atau pinggang,
gangguan pencernaan atau bisa juga gangguan pernapasan seperti pada jantung dan
paru-paru.
Penyebab Skoliosis
Terdapat 3 penyebab umum dari skoliosis :
1. Kongenital (bawaan), biasanya berhubungan dengan suatu
kelainan dalam pembentukan tulang belakang
2. Neuromuskeler, akibat kelainan otot atau saraf, biasanya
terjadi pada orang-orang dengan:
- Celebral palsy
- Distrofi otot
- Polio
- Osteoporosis juvenil
3. Cedera atau infeksi pada tulang belakang
4. idiopatik, penyebabnya tidak di ketahui
Skoliosis bisa terjadi akibat kelainan kongenital sejak lahir
atau terjadi kemudian, dan seringkali terjadi saat menjelang remaja. Biasanya penyebabnya
tidak di ketahui.
Gejala Skoliosis
Gejalanya berupa”
-
Tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah samping
-
Bahu dan/atau pinggul kiri dan kanan tidak sama tingginya
-
Nyeri punggung
-
Kelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri lama
-
Skliosis yang berat ( dengan kelengkungan yang lebih besar dari
60’) bisa menyebabkan gangguan pernafasan.
Tulang belakang biasanya membengkok ke kanan pada punggung
bagian atas dan membengkok ke kiri pada punggung bagian bawah. Akibatnya bahu
kanan biasanya lebih tinggi dari pada bahu kiri. Panggul yang satu lebih tinggi
dari yang lain. Skoliosis juga seringkali terjadi pada anak dengan kifosis. Kombinasi
ini di sebut kifoskoliosis.
Cara mengatasi skoliosis merupakan cara
yang sebaiknya anda ketahui bagi anda penderita skoliosis. Bagaimana cara mudah
mengatasi skoliosis? Caranya bisa dibagi ke dalam dua garis besar. Yang pertama
adalah dengan cara nonoperatif sedangkan cara yang kedua adalah dengan cara
operatif. Yang bila dirinci adalah sebagai berikut:
Cara nonoperatif
Cara
yang pertama atau nonoperatif bisa dilakukan pada penderita skoliosis yang
mengalami pembengkokan sebesar 20 derajat atau kurang. Caranya adalah dengan
melakukan aktivitas olahraga yang disesuaikan dengan kondisi tubuh seperti
berenang, olahraga punggung (fitness dengan teknik punggung), fisioterapi atau
pun peregangan. Lalu apakah yang mengalami pembengkokan di atas 20 derajat
tidak bisa dilakukan nonoperatif? Jawabannya tetap bisa namun hanya untuk
pembengkokan sekitar 20 hingga 40 derajat saja. Akan tetapi penderita perlu
diberikan rangka atau brace yang digunakan di badan atau leher yang berfungsi
untuk menahan atau mengoreksi dari laju progresitivitasnya. Sedangkan penderita
skoliosis yang sudah mengalami pembengkokan lebih dari 40 derajat, maka perlu
dilakukan tindakan operatif atau pembedahan.
Cara operatif
Cara operatif digunakan untuk penderita 40 derajat ke atas yang
mana bertujuan untuk menghentikan progress pergeseran tulang belakang yang
semakin parah. Selain itu juga bertujuan untuk mengoreksi dari bentuk tulang yang bengkok
Dampak Skoliosis Skoliosis memang bukan
merupakan penyakit serius, tetapi apabila tidak segera di tangani maka akan
menimbulkan masalah seperti:
·
Nyeri pinggang.
·
Nyeri lutut.
·
Nyeri leher
·
Gangguan pernapasan.
·
Gangguan keseimbangan.
·
Gangguan penampilan.
babyliss pro nano titanium - titanium-arts.com
BalasHapuswww.titanium-arts.com, TITACO, benjamin moore titanium LA, December 10, 2012. 3-6 days titanium touring ago. All Products. Tags. Tags. Tags. apple watch titanium vs aluminum Product micro touch titanium trim where to buy Categories. Product micro touch titanium trim Tags.